Seorang Pekerja Tidak Boleh Menyepelekan Sholat

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

hayoooo dah pada sholat belum nichhh...masih ada waktu buruan ...

seorang pekerja tidak boleh menyepelekan sholat apapun alasannya

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Tanya : Ada fenomena buruk pada sebagian pekerja, yaitu menyepelekan sholat, apa nasehat anda untuk orang seperti mereka?

Jawab : Tidak diragukan lagi bahwa sholat adalah tiang agama islam dan rukun paling utama setelah syahadatain. menyepelekan adalah dosa besar dan tanda kemunafikan. QS. At-Taubah : 54 "Dan mereka tidak mengerjakan sholat melainkan dengan malas dan tidak pula menafkahkan harta mereka , melainkan dengan rasa enggan"

malas disini berarti menyepelekan atau dengan rasa berat saat melaksanakannya. Allah mengancam orang seperti itu QS. Al-Ma'un :107 "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya"

yakni menunda-nunda sholatnya hingga keluar dari waktunya. Kami nasehatkan kepada setiap mukmin, hendaknya tidak menyepelekan sholat, tidak meremehkan dan tidak acuh tak acuh terhadap sholat, ini sebagai kehati-hatian agar tidak termasuk orang munafik yang telah diancam Allah dengan dasar neraka yang paling bawah.

(Syaikh Ibnu Jibrin, Ad-Durr Ats Tsamin fi fatawa Al-Kufala' wal 'Amilin, hal 32).

sumber: http://kardoes96.tripod.com/reflection/006.htm



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Males beribadah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Pernahkah kita malas untuk pergi ke masjid, khususnya pada waktu shalat isya dan subuh? Atau kini kita sedang mengalaminya? Malas untuk shalat malam walaupun kita sempat terbangun? Mungkin kita perlu melihat sisi lain malas beribadah agar kembali bersemangat menunaikannya.

Syaikh Aidh Al Qarni mencantumkan malas beribadah ini sebagai karakter kelima orang munafik. Dalam bukunya Tsalatsuna ‘Alamatan lil Munafiqin, beliau menjelaskan hal itu seraya menampilkan karakter kebalikannya yang dimiliki kaum mukminin, yaitu semangat beribadah.
 
…dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas… (QS. An-Nisa : 142)

Inilah firman Allah memotret karakter orang munafik. Mungkin orang munafik itu masih menunaikan shalat, namun ia menjalankannya dengan malas. “Orang-orang munafik pada masa dahulu,” kata Aidh Al Qarni, “juga mengerjakan shalat bersama Rasulullah, tetapi mereka mengerjakannya dengan malas.”

Maka, semestinya kita takut seandainya kita malas beribadah, itu menjadi pertanda kita dihinggapi kemunafikan. Malas beribadah dalam arti yang luas, tidak terbatas pada shalat. Aidh Al Qarni menjelaskan bahwa malas puasa, malas berzikir, malas menghadiri halaqah atau majelis ilmu, dan malas berdakwah juga termasuk tanda kemunafikan, sebagaimana malas shalat.

Sebaliknya, orang mukmin memiliki semangat dan vitalitas dalam beribadah. Rasulullah dan para sahabat menjadi contoh utama dalam hal ini.

Aswad bin Yazid bertanya kepada Aisyah, “Kapan Rasulullah bangun untuk shalat malam?” Aisyah menjawab, “Beliau selalu bangun jika mendengar ayam berkokok.” Aisyah melanjutkan, “Lalu beliau melompat dengan suatu lompatan.” (HR. Muslim)

Demikianlah semangat Rasulullah dalam beribadah. Aisyah tidak mengatakan “beliau berdiri”, tetapi “beliau melompat.” Subhaanallah. Benar-benar menggambarkan vitalitas dalam beribadah.

Para sahabat dan orang-orang shalih terdahulu juga memberikan contoh yang luar biasa. Mereka memiliki semangat, antusias dan vitalitas beribadah; menggambarkan luapan keimanan mereka.

“Urwah bin Zubair biasa shalat sunnah di malam hari,” kenang Ibnu Syaudzab, “dengan menghabiskan seperempat Al-Qur’an.”

“Urwah bin Zubair tidak pernah meninggalkan dzikir malam,” tambah Abdullah bin Muhammad bin Ubaid menguatkan, “kecuali saat kakinya diamputasi.”

“Selama 50 tahun,” kata Abdul Mu’in bin Idris dari ayahnya, “Sa’id bin Musayyab shalat Shubuh dengan wudhu Isya”. Hebatnya lagi, selama 50 tahun itu Sa’id bin Musayyab tidak pernah tertinggal takbiratul ula, juga tidak pernah melihat punggung jama’ah karena tidak pernah berada di shaf kedua.

Dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Tirmirzi semangat beribadah, khususnya shalat berjamaah dikaitkan langsung sebagai bukti keimanan.

Barangsiapa yang kalian lihat biasa ke masjid, saksikanlah bahwa ia beriman (HR. Tirmidzi dan lain-lain)
Jika demikian halnya, adakah pilihan lain bagi kita selain memerangi kemalasan? Takutlah kita jika kemalasan tidak lain adalah tanda kemunafikan yang menghinggapi kita, meskipun itu adalah nifaq amali.

sumber: http://ceritateladan.com/2012/04/malas-beribadah/



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

BATHIL DAN SESATNYA PACARAN YANG ISLAMI

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan"..
(H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)

Imam Ahmad mengatakan..
"Aku tidak tahu ada dosa yang lebih besar setelah membunuh jiwa dari pada zina..”

Dan Ibnu Mas'ud berkata..
"Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu daerah kecuali Allah akan mengizinkan kehancurannya".
Dan memang tiada terjadi bencana seperti apapun kecuali Allah telah mengizinkanya....

Berjamurnya kemaksyiatan jenis ini (zina) di negari yang berpenduduk mayoritas muslim..maka bencana tiada akan jauh dari negeri ini..
Jelaslah buruknya zina.. Allah mengatakan bahwa zina adalah perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk..

Rasulullah bersabda..
Zina adalah dosa besar yang banyak menjerumuskan manusia ke neraka.. demikian pula para Ulama...

Mari kita tanyakan pada akal sehat dan fitrah diri kita sendiri...

"Bagaimana jika istri kita sendiri yang dizinai...?"
"Atau Ibu kita..? anak perempuan kita..? Atau kakak/adik perempuan kita?"

Demikianlah cara berfikir yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam...

Perhatikan (Renungi) hadist dibawah ini..
Dari Jarir bin Abdullah ia berkata..
“Saya bertanya kepada Rasulullah tentang melihat dengan mendadak...
Maka jawab Nabi...‘Palingkanlah pandanganmu itu!”..
(HR Muslim, Abu Daud, Ahmad, dan Tirmizi)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah telah bersabda yang artinya..
“Kedua mata itu bisa melakukan zina..kedua tangan itu (bisa) melakukan zina..kedua kaki itu (bisa) melakukan zina...Dan kesemuanya itu akan dibenarkan (diwujudkan) atau diingkari oleh alat kelamin” ..
(Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah)

Rasulullah berpesan kepada Ali yang artinya..
“Hai Ali Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya...!
Kamu hanya boleh pada pandangan pertama..adapun berikutnya tidak boleh.” (HR Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi)..

Al-Hakim meriwayatkan..
“Hati-hatilah kamu dari berbicara dengan wanita..sebab tiada seorang laki-laki yang sendirian dengan wanita yang tidak ada mahramnya melainkan ingin berzina padanya”..

Yaitu yang terendah adalah zina hati dengan bernikmat-nikmat karena getaran jiwa yang dekat dengannya..
Zina mata dengan merasakan sedap memandangnya dan lebih jauh terjerumus ke zina badan dengan saling bersentuhan.. berpegangan..berpelukan..berciuman dan seterusnya hingga terjadi perzinahan sesungguhnya..

Maka sungguh sangat bathil dan sesat adanya pendapat..
"pacaran yang islami"..

"Adakah cara agar tetap pacaran tetapi tidak melanggar syariat agama?"..
Hal yang sangat mustahil..istilah pacaran Islami saja tidak mungkin..
"hal-hal (segala faktor) sekecil apapun yang bisa menjadi perantara/mengarahkan nantinya menuju perzinaan saja dilarang (haram).. apalagi sampai menyepi-nyepi dua orang lain jelas nonmahram secara sengaja"..

Mau seperti apapun tindakan kita dalam menjaga hubungan dengan lain jenis dalam berduaan...semuanya mengarahkan dan menjadi perantara menuju perzinaan (Dan semua itu hukumnya dosa titik.)..

Baru khalwat saja dilarang (haram)..
Baru coba bernikmat-nikmat dengan getaran nikmat dijiwa sudah masuk zina hati..
Coba menikmati pandangan sudah masuk zina mata..
Apalagi sampai saling bersentuhan.. berpegangan..berpelukan.. berciuman dan seterusnya semuanya sudah masuk level parah zina badan yang sangat terkutuk..

Dan manusia memang tiada puasnya sedang syetan pandai membuai hingga akhirnya akan menuju pada perzinaan yang sebenar-benarnya dosa yang sangaaat besaar...
(jadi akhirnya kelamin hanyalah sekedar membenarkan.. akankah menyetujui atau tidak saat itu)..
Dan hasil akhir umumnya adalah..Tangis dan penyesalan tiada guna...
Keluarga yang bobrok...
Nasab yang rusak...
Negara yang rapuh..
Generasi muda yang tak bisa diandalkan...
Segala keburukan kejahatan seperti aborsi.. asusila...AIDS dll..

Kemaksyiatan dan kedurhakaan kepada Allah ini menjadi hukuman Allah (bala')...
Alangkah bodoh orang yang menganggap siksa ini ujian.. "memangnya dari dulu ia melakukanya sambil tidur nggak sadar..?"

Jangan sampai akal lemah kita mau diperdaya nafsu sedang syaitan senantiasa mengggoda..
Maka alangkah baik dalam urusan agama kita mengetahui ilmunya dan bukan mendasar kan pada keinginan atau kesenangan nafsu semata...apalagi sekedar ikut-ikutan dalam keburukan...

Semoga bisa segera bertaubat dengan cara yang disyariatkan sehingga Allah berkenan mengampuni dosa-dosa kita..

Ath-Thabarani dan Al-Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda...
“Allah berfirman yang artinya...‘Penglihatan (melihat wanita) itu sebagai panah iblis yang sangat beracun..maka siapa mengelakkan (meninggalkannya) karena takut pada-Ku..maka Aku menggantikannya dengan iman yang dapat dirasakan manis.


sumber:BERANDA KITA
 



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

''KASIYATUN 'ARIYATUN''..
Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang..Sadarlah..!

Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam..
Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat.. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki..yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi...
Namun sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis...

Ya Allah..kepada Engkaulah kami mengadu..melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini..

Mungkin beberapa tahun lagi..berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin...

Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini..


Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam..

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda..

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat..
1.Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan..
2.para wanita yang berpakaian tapi telanjang..berlenggak-lenggok.. kepala mereka seperti punuk unta yang miring...
Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.. walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Wahai Rabbku...Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah..

Saudariku..Pahamilah makna ''KASIYATUN 'ARIYATUN''..

An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun...

1.Wanita yang mendapat nikmat Allah..namun enggan bersyukur kepada-Nya..

2.Wanita yang mengenakan pakaian..namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah..

3.Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya..sengaja menampakkan keindahan tubuhnya...
Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang..

4-Wanita yang memakai pakaian tipis..hingga nampak bagian dalam tubuhnya...Wanita tersebut berpakaian..namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)..


Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy...
Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna..


1.Wanita yang memakai pakaian tipis..Hingga nampak bagian dalam tubuhnya...
Wanita seperti ini memang memakai jilbab..namun sebenarnya dia telanjang.

2.Wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup)...Wanita ini sebenarnya telanjang...

3.Wanita yang mendapatkan nikmat Allah..namun kosong dari syukur kepada-Nya..
(Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shhihain, 1/1031)


Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita Artikan..

Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan..
Wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup...


Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini..

Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam..
Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang..Dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam..

“wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.. walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”

Ancaman ini bukanlah ancaman biasa...
Perkara ini bukan perkara sepele...Dosanya bukan hanya dosa kecil...

An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam..
''Wanita tersebut tidak akan masuk surga''..

Jika ancaman ini telah jelas..
Lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis..?

Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain..?

Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi..?

Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi..?

Kenapa pula masih memperlihatkan leher..?!


Sadarlah WSahai saudariku..!
Bangkitlah dari kemalasanmu..!
Taatilah Allah dan Rasul-Nya..!
Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik
sumber: BERANDA KITA



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Kebiasaan Tidur Pagi Ternyata Berbahaya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.

Saudaraku, ingatlah bahwa orang-orang sholih terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur yaitu bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan,

“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.

Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :

[1] tidur ketika sangat butuh,
[2] tidur di awal malam –ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam-,
[3] tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore-. Apalagi di waktu pagi dan sore sangat sedikit sekali manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu ‘Ashar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.

Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang sholih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)

BAHAYA TIDUR PAGI [1]

[Pertama] Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.
[Kedua] Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush sholih (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.
[Ketiga] Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.
[Keempat] Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya.

Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.

[Kelima] Menghambat datangnya rizki.

Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit sholat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378)

Keenam] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)

[1] Pembahasan berikut disarikan dari tulisan Ustadz Abu Maryam Abdullah Roy, Lc yang berjudul ‘Tholabul ‘Ilmi di Waktu Pagi’ dan ada sedikit tambahan dari kami.

****
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.rumaysho.com



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Masalah penting yang perlu diperhatian sewaktu menunaikan shalat hendaklah khusyuk...
Ini berdasarkan apa yang diingatkan oleh Rasulullah Saw kepada Abu Zar..

Ya Abu Zar..
Dua rakaat shalat yang dilakukan dengan khusyuk itu..lebih baik dari shalat sepanjang malam tapi dengan hati yang lalai..

Shalat yang khusyuk bisa diartikan..shalat yang sempurna lahir dan bathin...



- Ketika jasad mengadap Allah..hati juga tunduk menyembah Allah.
- Ketika mulut menyebut Allahu Akbar..hati juga mengaku Allah Maha Besar...
- Ketika jasad sujud menghinakan diri..hati juga menyungkur menghinakan diri..Dan
- Ketika mulut memuji mengagungkan Allah dan berdoa pada Allah. hati juga memuja..merintih dan karam dalam penyerahan pada Allah...


Bertanya Jibril pada Rasulullah Saw..
Artinya ..Kabarkan padaku apa itu ihsan..?

Rasulullah menjawab..
Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya...
Jika tidak kelihatan..yakinlah bahwa Dia senantiasa melihat engkau.

Di Padang Mahsyar nanti..Allah akan memanggil manusia yang shalat untuk diperiksa shalatnya...

Waktu itu shalat akan dikategorikan pada lima peringkat..

1. Shalat orang jahil..

Shalat orang jahil ialah..Shalat yang dikerjakan oleh orang yang tak memiliki ilmu tentang shalat..
Dia tidak tahu tentang rukun..sunat dan dibuat tanpa peraturan yang telah ditetapkan syariat..


2. Shalat orang lalai..

Shalat orang lalai ialah..shalat yang walaupun sempurna lahirnya tapi hatinya tidak hadir langsung dalam shalat..
Bermacam-macam perkara yang diingatnya sewaktu berdiri..rukuk.. sujud dan duduk dalam shalatnya itu...
Dari awal hingga akhir shalatnya sedikit pun tidak mengingat Allah..
Shalat jenis ini diganjar dengan dosa bukan dengan pahala...

Allah berfirman..
Artinya..Neraka Wail bagi orang yang sembahyang...Yang mereka itu lalai dalam shalatnya..(Al Maaun: 4-5)

3. Shalat orang yang lalai separuh khusyuk..

Shalat yang ketiga ini ialah..Shalat yang di dalamnya berlaku tarik menarik dengan syaitan...
Maksudnya..orang itu senantiasa waspada jika syaitan akan melalaikannya dari Allah...
Cepat-cepat dia mengembalikan ingatannya pada Allah..
Begitulah seterusnya hingga akhir shalat.. Ada waktu lalai dan ada waktu khusyuk..
Shalat ini tidak berdosa dan tidak juga berpahala...Cuma orang itu dimaafkan...

4. Shalat orang khusyuk..

Shalat orang khusyuk ialah..Shalat orang yang sepanjang shalatnya penuh dengan ingatan kepada Allah..Dan pada apa yang dibacanya dalam shalat...
Orang ini dapat merasakan bahwa dia sedang mengadap Allah.. Maka perhatiannya hanya pada Allah...
Orang ini shalatnya berarti janjinya pada Allah..memohon ampun pada Allah..berdoa pada Allah...menghinakan diri pada Allah dan mengagungkan Allah...

Shalat beginilah yang akan menghapuskan dosa...
memperbaharui ikrar..menguatkan iman... mendekatkan hati pada Allah...meningkatkan taqwa dan menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar...
Itulah keuntungan di dunia dan di akhirat...Allah menganugerahkan pahala syurga yang penuh kenikmatan...


5. Shalat para Nabi-Nabi dan Rasul..

Shalat yang kelima ini ialah...peringkat tertinggi yaitu shalat para Nabi dan Rasul...Ini luar biasa khusyuknya...
Mereka benar-benar melihat Allah dengan mata hati...
Dalam shalat mereka seakan-akan sedang berbicara dengan Allah..
Karena itulah mereka tidak pernah jemu dengan shalat...

Bagaimana indahnya perasaaan hati orang yang dapat bertemu kekasihnya..begitulah indahnya perasaan mereka dalam shalat..

Salah satu perkara utama yang disukai oleh Rasulullah Saw ialah shalat.,,
"Shalat penyejuk mataku.." menurut sabda Rasulullah Saw..

Syurga yang akan Allah anugerahkan pada mereka ialah..syurga tertinggi yang tidak tercapai oleh orang-orang awam seperti kita..


Jadi..
Tugas kita sekarang ialah..memperbaiki shalat di samping membanyaknya dengan shalat shalat lainya...

Untuk itu kita sekali lagi harus mujahadah...
Hanya dengan mujahadah kita mungkin dapat meningkatkan iman dan memperbanyak amal shaleh...

Hanya dengan iman dan amal shalehlah kita dapat membina dan mempercantik rumah kita di akhirat nanti...


sumber: BERANDA KITA



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين